Sajak ke-7
Aku ingin berterima kasih pada sang bumi yang telah
mempertemukanku dengan manusia baru. Manusia itu baru saja mengetuk pintu dan
aneh, dia juga berhasil membukanya padahal pintu itu banyak sekali tempelan
lem. Pintuku rapuh karena manusia brengsek, manusia yang tidak tahu bagaimana memperlakukan
dengan baik dan manusia yang selalu memikirkan kesenangannya sendiri.
Bertahun-tahun menahan kerapuhan, bertahun-tahun pula berusaha memperkokoh.
Aku tahu, sekiranya ini bukan perjuangan yang harusnya
berakhir. Tapi, kurasa untuk mempertahankan kerapuhan sangat berat, aku tidak
mau lagi melakukan hal yang sama.
Aku tahu, hadirnya manusia baru pun bukan berati aku harus
percaya jika ia akan membantuku membuat pintu kembali baru. Tidak. Aku akan tetap
harus waspada, karena yang saat ini kutemui hampir sama seperti manusia
brengsek. Siapapun manusia itu aku harus tetap berhati-hati.
Kuharap tidak sampai lepas kendali.
-S-
Komentar
Posting Komentar